TELUKBETUNG UTARA (Lampost): Gubernur Lampung Sjachroedin Z.P tetap
berkeyakinan islah antara Pemprov dan Komisi Pemilihan Umum (KPU)
Lampung menjadi akhir polemik penentuan jadwal pemilihan Gubernur
Lampung. Penetapan Pilgub tidak dapat dilaksanakan di 2013 harus
diterima semua pihak.
"Islah akan mengurai polemik pilgub yang 2013 yang ramai diperbicangkan,
sudah selesai. Mendagri mengirim dua dirjen dan KPU pusat turun itu
untuk apa, keputusan diambil setelah dilihat dari manfaat dan mudarat,"
kata Sjachroedin seusai seusai breefing eselon II dan III di Balai
Keratun, Kantor Gubernur Lampung, Rabu (5-12)
Menurutnya hasil rapat koordinasi Pemprov dan KPU Lampung dengan
perwakilan Mendagri serta KPU pusat, Senin (3-12), adalah kesepakatan
bersama. Dia mengatakan adanya kelompok yang tetap tidak menerima hasil
kesepakatan adalah hal biasa. Tetapi dia menegaskan bahwa islah adalah
titik temu yang memunculkan kesepakatan itu. "Biarkan masyarakat akan
menilai.Terserah dia (kelompok yang tidak menyepakati hasil rapat),
rakyat menunggu itu (penentuan jadwal pilgub)," jelasnya.
Di sisi lain saat dirinya dikonfirmasi mengenai kemungkinan pilgub
menjadi wewenang legislator pada 2015, Sjachroedin tidak menampik hal
itu. tetapi, lanjutnya, hal itu tentu harus berkekuatan hukum. " saya
sih lebih setuju kalau tidak ada gubernur dan bupati. Tetapi selaku
ketua partai saya tidak bisa setuju saja. Saya harus menunggu keputusan
pusat," tutur Sjachroedin, sambil tertawa.
Tetapi mengenai wacana peniadaan wakil kepala daerah Sjachroedin
menyetujuinya. Dia mengungkapkan hal itu baik bagi jalannya
pemerintahan. Mengingat banyaknya kasus tidak berjalan optimalnya
pembangunan akibat ketidakseimbangan tugas kepala dan wakil kepala
daerah. "Banyak kejadian Bupati dan Wakil bupati yang tidak mengerti
pemerintahan. karena itu dibutuhkan wakil yang mengerti pemerintahan ,
sehingga tinggal jalan," tandasnya.
Wednesday, December 5, 2012
Gubernur: Islah Akhir Polemik Pilgub Lampung
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment