Mahasiswa
Diploma Hubungan Masyarakat
“ Manusia Ideal adalah
mereka yang memiliki tiga aspek : Kebenaran, Kebajikan, dan Keindahan. Menurut
fitrahnya dialah khalifatul fil ard. Dia adalah kehendak yang komit dengan tiga
macam dimensi : kesadaran, kemerdekaan dan kreatifitas “. (Dr. Ali Syari’ati)
Pada
perjalanannya ideologi sudah menjadi semacam “buku saku/pegangan” bahkan lebih
ekstrem lagi beberapa kalangan menganggap bahwa ideologi seudah selayaknya
kitab suci dalam perjalanan suatu negara dan bangsa. Ia menjadi referensi dan
rujukan dalam kegiatan budaya suatu bangsa.
Pada ideologi terhimpun peta trayektori sejarah dan masa depan. Ada yang
tetap rindu dan berpegangan pada sejarah, banyak pula yang melupakan sejarah
untuk mencapai masyarakat yang lebih baik dimasa yang akkan datang. Oleh
karenanya ideologi memiliki semacam antisipatif dari pada alternatif. Hal ini
terutama jika kita mencoba memahami ideologi dari perspektif kekuasaan.
Pada
masanya kini ideologi telah memiliki ikatan emosional dengan politik. Dengan
kata lain politik sendiri telah mengembangkan wilayah rembahannya. Yang
kemudian ideologi dan politik tampil dengan wujudnya yang kadang sakral,
melahirkan serangkaian mitos, kovensi dan jargon-jargon izin-larang. Jika
ideologi bergerak dalam wilayah ide, abstraksi ilham sejarah, maka politik
memanifestasikan semua itu kedalam gerak praksis. Dalam analogi biologi,
ideologi semacam nurani, sedang politik adalah tangan, mata, kaki, atau
lainnya. Maka jika nurani berbisik tentang perdamaian, secara spontan tangan
akan bergerak untuk bersalaman.
Sementara
itu, mahasiswa sebagai bagian terkecil dalam komunitas kebangsaan, sering
dielu-elukan sebagai agen perubahan dan tolak ukur perubahan bangsa dimasa yang
akan datang. Mereka (red. mahasiswa) disinyalir hidup dalam dimensi ideal yang
mempertahankan ideologi yang mereka anggap benar, tanpa diragukan akan
terkontaminasi oleh pemikiran yang berada diluar lingkaran mereka. Dalam pegertian
Bordie bahwa mahasiswa merupakan ‘habitus’ dalam setiap perubahan yang mereka
lakukan. Perubahan itulah yang mereka maknai berdasarkan ideologi yang menjadi
acuan mereka dalam menjalankan fungsinya sebagai mahasiswa.
0 comments:
Post a Comment