Tuesday, June 18, 2013

Mahasiswa: “Akademik dan Organisasi”


Pada dasarnya setiap proses selalu ada pilihan yang  selalu menuntut kita masuk kedalam sebuah masalah lalu kitapun diharuskan untuk menyelesaikannya demi mencapai sebuah keberhasilan, semua itu harus melalui tahap demi tahap mulai dari manajemen yang matang ataupun pendapat untuk mendeskripsikannya terhadap lingkungan kita.
Berbicara tentang mahasiswa, berarti berbicara intelektualisme, akademik, organisasi, hedonis, overtunis hingga istilah-istilah yang memang diciptakan dan kemudian menimbulkan sebuah perdebatan yang memang layak untuk didiskusikan. Saya ingin bercerita sedikit ketika saya mulai menjadi mahasiswa hingga saya lepas dari gelar mahasiswa. Istilah yang tak asing disandang oleh mahasiswa adalah Agen Perubahan dan Agen Control. Saat menyandang gelar mahasiswa saya begitu bangga dan merasa sangat gagah, bermimpi kelak menjadi orang yang sukses, menguras pikiran agar bisa memunculkan sebuah ide-ide yang baru dan kemudian mendapatkan kemenangan-kemenangan kecil, kadang juga terpuruk dikarnakan terhamat oleh lingkungan, dana bahkan strateginya pun terkadang salah. kemudian coba kembali bangkit untuk mencoba yang teori baru dari ide yang kembali muncul dan itulah sebenarnya nilai seorang mahasiswa. Namun tak sedikit mahasiswa yang hanya mementingkan akademik semata dan mengesampingkan organisasi yang sebenarnya hal yang tanpa disadari kewajiban bagi seorang mahasiswa wajib aktip dalam organisasi, banyak mahasiswa berpendapat jika aktip diorganisasi IP nya akan anjlok, padahal teori itu salah besar. Saya mendapatkan IPK 3 dan saya sangat aktip di organisasi dan  bukan berarti  saya tidak melewati hal-hal buruk yang sering dilakukan oleh mahasiswa yang mereka sebut hedonis. Saat di semester satu saya sering meninggalkan kuliah, hobi ngeluyur, minum alcohol bareng temen-temen bahkan hal-hal buruk lainnya namun semua itu hanya sekedar untuk hiburan saja dalam kejenuhan sebagai mahaiswa. Saat saya menjadi mahasiswa saya paling dikenal anarkis karena mulai dari tahun pertama hingga tahun ketiga saya selalu tutup dengan berantem di kampus, dikalangan mahasiswa fakultas sospol saya cukup disegani tapi saya sebenarnya bukan tipikal orang yang kasar ataupun mencari sensasi, itu dikarnakan saya kurang control emosi dan memang sayapun merasa bahwa saya seorang yang tempramen.
Berbicara akademik bagi saya adalah hal yang paling vital dan utama karena tujuan kita masuk perguruan tinggi adalah kuliah dan mendapatkan nilai dan IP yang  tinggi demi tanggung jawab terhadap orang tua kita, dan wajib bagi kita untuk belajar tekun demi akademik yang cemerlang agar bisa menyelesaikan kuliah tepat waktu, namun Ip bukan patokan bagi seorang mahasiswa cerdas. Bagi saya Ip besar buhan sebuah kebanggaan  Bagi saya Ip besar buhan sebuah kebanggaan yang luar bisa jika tidak didukung oleh Etika dan bagaimana ia bisa diterima di lingkungannya ataupun masyarakat nantinya karena Nilai itu bukan hanya tertulis dikertas tapi harus juga tertanam dalam kepribadian seseorang.
Berbicara tentang organisasi artinya sebagai mahasiswa kita wajib untuk belajar bemasyarakat, bersosialisasi, mempengaruhi, berdiskusi dan belajar mempertahankan pendapat dan meraih kemenangan-kemenangan kecil dan semua itu didapat dalam Organisasi. Diorganisasi kita belajat tentang manajemen, strategi dan taktik, cara melobbi, bahkan bagai mana menjadi seorang pemimpin yang arif. Saya menyimpulkannya organisasi itu ibarat sepasang Suami & istri, bisa kita pikirkan sendiri bagai mana seorang suami & istri bersinergi antara satu dan yang lain dan melahirkan keturunan yang baru.
Akademik itu menuntut kita untuk memahami teori-teori dan perencanaan yang matang, dan organisasi menuntut kita bagai mana cara mengaplikasikannya sehingga semua berjalan sesuai rencana kita dan menghasilkan apa yang memang kita cita-citakan, dan menurut saudara apa….???/

0 comments:

Post a Comment